26 Juni 2025

Menunggang Kuda dari Spanyol untuk Berhaji

0
UAY6BJ2WCJFE5PHH5S3ET4O6BQ

Kelompok penunggang kuda berhaji dari Spanyol menuju Makkah, Arab Saudi dok.thenational

MAKKAH — Kelompok kecil penunggang kuda asal Spanyol berhasil mencapai Makkah untuk berhaji pada 2025/1446 Hijriah. Mereka menempuh jalan selama hampir tujuh bulan sejauh 6.500 kilometer.

Mereka adalah Abdelkader Harkassi Aidi, Tarek Rodriguez, dan Abdallah Rafael Hernandez yang memulai perjalanan pada Oktober 2024. Ketiganya mengakhiri perjalanan panjangnya menjelang Haji 2025.

“Kami merasa sangat beruntung dan dipilih oleh Allah untuk melakukan ini. Ini adalah perjalanan yang mustahil dan hanya mungkin terjadi dengan bantuan Allah,” kata Harkassi Aidi, dilansir dari laman the National.

Kelompok penunggang kuda dari Spanyol menuju Makkah dok.thenational

Tim tersebut mendokumentasikan petualangan mereka melalui Instagram di sepanjang perjalanan. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ucap Harkassi Aidi.

Perjalanan itu secara resmi dimulai di sebuah masjid tua Andalusia di desa Almonaster la Real di Spanyol selatan. “Kami juga mendapat sambutan yang sangat hangat dari komunitas Muslim Spanyol di Seville dan Huelva,” kata Harkassi Aidi, yang berdarah campuran Spanyol dan Maroko.

Para penunggang kuda berlatih selama empat tahun dengan kuda Arab dari garis keturunan Khuzestani. Kuda tersebut dikenal karena daya tahannya.

“Mereka adalah kuda yang sangat tangguh, sangat tangguh, sangat kuat,” ucap Harkassi Aidi.

Kendati demikian, perjalanan itu jauh dari kata mudah. ​​“Kami tidak punya banyak uang. Kami semua mengeluarkan 1.500 euro (Rp 27 juta) masing-masing untuk memulai perjalanan dan saat kami mencapai Spanyol utara, kami sudah kehabisan uang,” kenang Harkassi Aidi.

Hal itu membuat perjalanan itu begitu menantang. Mereka berkemah setiap malam, memasak untuk diri mereka sendiri, dan menempuh jarak rata-rata 40 kilometer per hari.

Ketika di Prancis dan Italia, mereka mengandalkan pusat berkuda. “Semuanya beraspal, yang lebih buruk bagi kuda karena lebih keras pada persendian,” kata Harkassi Aidi.

Selanjutnya, di Verona, seorang influencer Snapchat asal Arab Saudi, Abdulrahman Al-Mutairi, menyumbangkan sebuah karavan. “Ia datang tepat pada saat kami mendekati Slovenia dan angin Kroasia yang sangat dingin di musim dingin,” kata dia.

Singkat cerita, perjalanan mereka dengan berkuda di Arab Saudi tidak diperbolehkan. Mereka harus meninggalkan kudanya, dan melanjutkan perjalanan dengan pesawat.

“Pemerintah tidak mendukung orang-orang yang datang ke haji dengan cara ini. Mereka meminta kami untuk meninggalkan kuda-kuda kami di salah satu kota di Riyadh dan datang ke Madinah. Mereka benar-benar membayar tiket pesawat kami dan menerima kami di Madinah dengan bunga dan hotel bintang lima,” papar Harkassi Aidi.

Mereka telah bertemu dengan Emir Madinah, kerabat dekat Perdana Menteri dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Kini ketiganya tengah menjalani prosesi Haji.

Selanjutnya, mereka akan kembali ke Spanyol dengan pesawat, meninggalkan kuda-kuda mereka. “Saya pikir ini adalah bagian yang menyedihkan dari kisah ini,” kata Harkassi Aidi.

Harkassi Aidi mengatakan, ia belajar banyak pelajaran selama perjalanan ini. Pelajaran terbesar adalah imannya yang kuat.

“Jika Anda memiliki niat yang jelas, Anda harus berkomitmen untuk itu, bersabar ketika keadaan sangat sulit, dan bersyukur ketika keadaan mudah. ​​Dengan niat yang baik, jelas, dan adil, serta percaya kepada Allah, segalanya mungkin,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *