PBB: Konflik India – Pakistan Dapat Diatasi Secara Damai

Serangan di Kashmir dok.anadoluagency
WASHINGTON — PBB pada Kamis (24/4/2025) menyebut keinginan agar konflik antara India dan Pakistan mereda, permasalahan keduanya dapat diatasi secara damai.
“Setiap masalah antara Pakistan dan India, kami yakin dapat dan harus diselesaikan secara damai melalui keterlibatan bersama yang bermakna,” kata Juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari laman Anadolu Agency.
Adapun konflik antara keduanya terjadi menyusul serangan mematikan di Jammu dan Kashmir yang menewaskan 26 orang pada Selasa (22/44/2025). Ini terjadi ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikelola India.
Dia mengatakan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tidak melakukan kontak langsung dengan pemerintah tersebut dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi mengikuti situasinya dengan cermat dan prihatin.
“Kami sangat jelas dalam mengutuk serangan teror yang terjadi di Jammu dan Kashmir pada tanggal 22, yang menewaskan sejumlah besar warga sipil,” kata Dujarric dalam sebuah konferensi pers.
“(Kedua pemerintah dapat) menjalankan pengekangan diri secara maksimal dan memastikan bahwa situasi dan perkembangan yang telah kita lihat tidak memburuk lebih jauh,” lanjutnya.
Di samping itu, India pada Rabu (23/4/2025) menutup penyeberangan Attari-Wagah. Penyeberangan tersebut merupakan satu-satunya perbatasan darat yang beroperasi dan sah dengan Pakistan.
Di sisi lain, New Delhi juga mengumumkan pencabutan hak istimewa visa SAARC untuk warga Pakistan dan menangguhkan Perjanjian Perairan Indus 1960.
Selanjutnya, Pakistan juga mengumumkan tindakan timbal balik. Ini termasuk penangguhan perdagangan dan penutupan wilayah udara untuk pesawat India.
Sementara Pakistan dan India telah lama terlibat dalam serangkaian perselisihan. Hal ini termasuk masalah Kashmir yang sudah berlangsung lama, berbagi perbatasan sepanjang 3.323 kilometer (2.065 mil).