24 Agustus 2025

PBB: Sebulan Lebih Tanpa Setetes Bantuan untuk Gaza

0
image

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dok.anadoluagency

WASHINGTON — Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan, sebulan lebih telah berlalu tanpa adanya bantuan ke Gaza yang dilanda perang. Guterres menyalahkan Israel karena menghalangi bantuan dan gagal dalam kewajiban tegasnya untuk memenuhi kebutuhan penduduk wilayah Palestina.

“Lebih dari sebulan penuh telah berlalu tanpa setetes pun bantuan ke Gaza. Tidak ada makanan. Tidak ada bahan bakar. Tidak ada obat-obatan. Tidak ada pasokan komersial. Ketika bantuan telah mengering, pintu air kengerian telah dibuka kembali,” kata Guterres dilansir dari laman the National.

Ia menekankan bahwa kekuatan pendudukan memiliki tugas untuk memastikan makanan dan pasokan medis bagi penduduk serta memastikan dan memelihara lembaga dan layanan medis dan rumah sakit, kesehatan publik dan kebersihan di wilayah pendudukan. Hal ini dia sampaikan mengutip Konvensi Jenewa yang mengatur perawatan orang-orang dalam perang.

Guterres mengatakan, semua personel medis juga harus diizinkan untuk melaksanakan tugas mereka. Ia mengatakan, berdasarkan konvensi, jika warga sipil di wilayah pendudukan tidak memiliki pasokan yang memadai, pasukan pendudukan harus menyetujui skema bantuan atas nama penduduk tersebut dan harus memfasilitasinya dengan segala cara yang dimilikinya.

“Tidak ada satu pun yang terjadi hari ini. Tidak ada pasokan kemanusiaan yang dapat masuk ke Gaza,” kata Guterres.

Adapun Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa (8/4/2025) menyebut, 58 warga Palestina meninggal dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban tewas akibat perang genosida Israel semenjak Oktober 2023 menjadi 50.810 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa 213 orang yang terluka juga telah dipindahkan ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir. Untuk itu jumlah korban luka menjadi 115.688 dalam serangan Israel.

Sementara Tentara Israel melancarkan serangan udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret dan semenjak itu telah menyebabkan 1.449 orang meninggal dan melukai lebih dari 3.600 lainnya. Serangan tetap terjadi meskipun ada gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada Januari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *