23 Agustus 2025

Pendudukan Penuh Gaza mendapat Pertentangan

0
thumbs_b_c_bbdbdc598a4156137a65cf0fb3bfde3e

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dok.anadoluagency

TEL AVIV — Ratusan mantan kepala keamanan dan diplomat Israel memperingatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Rabu (6/8/2025) agar tidak melanjutkan rencana pendudukan kembali Jalur Gaza secara penuh.

“(mendesak) untuk menghindari keputusan tergesa-gesa untuk menduduki Gaza,” sebut mereka dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, melansir Anadolu Agency.

Pernyataan itu disampaikan gerakan Komandan Keamanan Israel (CIS), mencakup lebih dari 550 mantan pejabat senior dari militer, Mossad, Shin Bet, kepolisian, Dewan Keamanan Nasional, dan Kementerian Luar Negeri.

“(Pendudukan Gaza) bertentangan dengan nasihat profesional panglima militer (Eyal Zamir) dan sikap sebagian besar warga Israel,” mereka memperingatkan.

Kelompok tersebut berpendapat, pendudukan penuh akan membahayakan tentara dan sandera Israel. Hal ini dengan alasan bahwa ada alternatif regional, dan internasional yang tidak ingin dibahas oleh pemerintah.

“(menyerukan) pemulangan para sandera, mengakhiri perang, menggantikan kekuasaan Hamas, bergabung dengan aliansi regional, dan mempersiapkan potensi perang kedua dengan Iran,” sebutnya.

Adapun peringatan itu muncul di tengah upaya Netanyahu untuk terus maju dengan rencana menduduki kembali Gaza. Sedangkan Kabinet Keamanan dijadwalkan bertemu pada Kamis (7/8/2025) untuk membahas langkah tersebut. Selanjutnya, Panglima militer Israel menentang rencana apa pun untuk menduduki kembali Gaza sepenuhnya.

Selain itu, Oposisi Israel dan keluarga sandera menuduh Netanyahu sengaja menunda gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza. Hal ini demi perjanjian parsial yang memungkinkan perang berlanjut, dan menjaga koalisinya tetap utuh.

Sementara Israel telah menghadapi kemarahan yang semakin besar atas perang destruktifnya di Gaza. Lebih dari 61.100 orang telah meninggal semenjak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, dan membawanya ke ambang kelaparan.

Baca juga: Netanyahu: Israel menduduki Gaza sepenuhnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *