18 Agustus 2025

Pengangguran di Indonesia, Naik atau Turun?

0
dunn-blank-cover-art

Ilustrasi dok.bls

JAKARTA — Pemerintah Indonesia memiliki tantangan untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di Tanah Air. Dalam mengatasi tantangan ini memang tidak mudah. Namun, apakah pemerintah kini telah berhasil mengatasi pengangguran?

Presiden RI, Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR pada Jumat (15/8/2025) turut menyebutkan keberhasilan pemerintahannya dalam menurunkan tingkat pengangguran. Dia mengatakan, tingkat pengangguran turun 4,76 persen.

“Inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera,” ucapnya.

Prabowo mengaku telah memenuhi target APBN 2025 lebih cepat dari jadwal, dan berhasil menyerap 1,2 juta tenaga kerja. Hal ini disebut menurunkan tingkat pengangguran nasional ke level terendah semenjak krisis 1998.

Di samping itu, belum laman ini Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengaku sektor ketenagakerjaan global sedang mengalami tantangan yang cukup besar. Hal ini terutama seiring dengan meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Memang kondisi global hari ini sedang tidak baik-baik saja,” kata Noel sapaan akrab Wamenaker mengutip laman kantor Berita Antara.

Adapun berdasarkan laman Satudata Kemnaker, jumlah angka korban PHK di Indonesia sepanjang 2025 sampai Juni mencapai 42.385 pekerja. Angka tersebut mengalami kenaikan naik sekitar 32,19 persen dari periode yang sama di tahun lalu, yakni sebanyak 32.064 pekerja.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah menggandeng kawasan-kawasan industri untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dalam mengurangi jumlah korban PHK.

“Angka lonjakan PHK memang mungkin meningkat sekian persen itu tadi, tapi hari ini kawasan-kawasan industri melonjak, yang serapan tenaga kerjanya juga banyak. Contohnya di Sulawesi Tenggara, kemudian ada di beberapa lagi Kalimantan Timur, dan Jawa Barat juga,” kata Noel.

“Selain itu, kami mencoba menekan angka pengangguran, membuat mitigasi, dan kita akan lakukan intervensi melalui regulasi-regulasi yang kiranya menghambat usaha, kita revisi atau dihapus,” lanjut dia.

Sebelumnya Presiden terpilih 2024-2029 ini memiliki salah satu tantangan dihadapi terkait mengatasi pengangguran di Tanah Air, mencapai 19,31 juta orang.

Baca juga: Kenaikan UMP dan Ancaman PHK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *