3 Oktober 2025

Ponpes Al Khoziny Ambruk, Operasi SAR Kejar ‘Golden Time’

0
Screenshot_20250930_145616_Instagram

Tangkapan layar operasi penyelamatan korban Pondok pesantren Al Khoziny.

SIDOARJO — Ratusan orang menjadi korban dari ambruknya bangunan Pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025). Kepala Basarnas, Mohammad Syafii mengatakan, hingga Selasa (30/9/2025), korban mencapai 102 jiwa, tiga di antaranya meniggal dunia.

“Per hari ini Selasa, 30 September 2025 pukul 12.30 WIB, korban berjumlah 102 orang terdiri dari selamat 99 orang, meninggal dunia tiga orang. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi,” kata Moh Syafii melalui Instagram Sar Nasional.

Dia mengatakan, hingga saat ini pencarian tergabung dalam 56 instansi atau pun organisasi. Menurut dia, dengan kondisi medan berat, bangunan beton runtuh dan celah begitu sempit, masih ada kemungkinan korban bisa terselamatkan.

“Diperlukan operasi sar dengan penanganan khusus oleh tim dengan peralatan khusus. Saya pastikan operasi sar dilaksanakan terus menerus guna mengejar golden time penyelamatan survivor yang masih terjebak di reruntuhan,” kata dia.

Di samping itu, Kementerian Sosial kirimkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) membantu penanganan korban akibat runtuhnya bangunan Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Tagana diterjunkan melengkapi tim evakuasi yang sudah ada, termasuk unsur SAR, BNPB, TNI, dan Polri.

“Atas perintah Pak Menteri Sosial, mulai semalam Tagana sudah kami diterjunkan untuk membantu proses evakuasi korban bersama tim gabungan. Selain itu, Tagana juga mendirikan dapur umum yang mampu memasak hingga 1.000 porsi dalam sekali masak,” kata Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, mengutip Kemensos.

Sementara Kementerian Agama menyampaikan duka atas peristiwa yang menimpa santri Pesantren Al Khoziny. Bangunan musalla roboh.

Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno menegaskan bahwa Kemenag hadir untuk memastikan proses evakuasi hingga pemulihan berjalan cepat dan tertangani dengan baik.

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Keselamatan para santri Al Khoziny dan warga pesantren menjadi prioritas utama. Bantuan segera diturunkan, dan pemulihan fasilitas akan kami lakukan secepat mungkin,” kata Suyitno mengutip Kemenag.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *