2 Agustus 2025

Ratusan Organisasi desak Pemerintah Bertindak di Gaza

0
EFJRG7IBFNLNDF4MZPEU7BNJ7M

Seorang anak memegang panci saat warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan dari dapur amal, di tengah krisis kelaparan, di Gaza, 22 Juli 2025 dok.reuters

GAZA — Sebanyak 111 organisasi bantuan dan hak asasi manusia pada Rabu (23/7/2025) menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan karena kelaparan menyebar di Gaza. Ini termasuk dengan menuntut gencatan senjata segera, dan permanen serta pencabutan semua pembatasan bantuan kemanusiaan.

“Seiring pengepungan pemerintah Israel yang membuat rakyat Gaza kelaparan, para pekerja bantuan kini harus mengantre makanan yang sama, mempertaruhkan nyawa mereka sendiri hanya untuk memberi makan keluarga mereka. Dengan persediaan yang kini benar-benar menipis, organisasi-organisasi kemanusiaan menyaksikan rekan dan mitra mereka sendiri terbuang sia-sia di depan mata mereka,” sebut organisasi-organisasi tersebut, melansir Reuters.

Dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh 111 organisasi, termasuk Mercy Corps, Norwegian Refugee Council, dan Refugees International, kelompok-kelompok tersebut memperingatkan bahwa kelaparan massal menyebar di seluruh wilayah kantong. Sementara berton-ton makanan, air bersih, pasokan medis, dan barang-barang lainnya tidak tersentuh di luar Gaza. Hal ini karena organisasi-organisasi kemanusiaan diblokir untuk mengakses atau mengirimkannya.

“Pembatasan, penundaan, dan fragmentasi Pemerintah Israel di bawah pengepungan totalnya telah menciptakan kekacauan, kelaparan, dan kematian,” sebutnya.

Di samping itu, organisasi-organisasi tersebut menyerukan agar pemerintah menuntut pencabutan semua pembatasan birokrasi dan administratif. Selain itu juga melakukan pembukaan semua penyeberangan darat, jaminan akses bagi semua orang di Gaza, penolakan distribusi yang dikendalikan militer. Selanjutnya melakukan pemulihan respons kemanusiaan yang berprinsip dan dipimpin PBB.

“Negara-negara harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mengakhiri pengepungan, seperti menghentikan transfer senjata dan amunisi,” sebutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *