Ribuan Anak Gaza alami Malnutrisi

Anak di Gaza mengalami malnutrisi dok.anadoluagency
GAZA — Lebih dari 5.800 anak Gaza didiagnosis malnutrisi pada Juni. Hal ini disampaikan Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) pada Ahad (13/7/2025)
“Malnutrisi anak di Gaza meningkat pesat,” kata UNICEF dalam sebuah pernyataan, melansir Anadolu Agency.
Menurut organisasi tersebut, setidaknya 5.870 anak dirawat di rumah sakit untuk perawatan darurat bulan lalu. Ini termasuk lebih dari 1.000 kasus malnutrisi berat, yang menandai peningkatan selama empat bulan berturut-turut.
Di samping itu, UNICEF mencatat bahwa 2.068 anak Gaza dirawat untuk perawatan darurat pada Februari, 3.259 pada bulan Maret, 3.444 pada April, dan 5.514 pada Mei.
“Tubuh anak-anak semakin melemah. Ini bukan sekadar krisis gizi. Ini adalah darurat kelangsungan hidup anak,” sebutnya.
Selain itu, Badan PBB tersebut menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat, dan berskala besar serta gencatan senjata yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk membantu menyelamatkan anak-anak di Gaza.
Menurut data Palestina, setidaknya 67 anak telah meninggal karena kelaparan di Jalur Gaza yang dilanda perang semenjak Oktober 2023.
Di sisi lain, Israel telah menutup perlintasan Gaza untuk bantuan makanan, medis, dan kemanusiaan semenjak 2 Maret. Hal ini telah memperparah krisis kemanusiaan yang sudah parah di wilayah kantong tersebut, yang berdampak pada 2,4 juta penduduk Gaza. Blokade tersebut telah mendorong wilayah tersebut ke dalam kondisi kelaparan, dengan banyak kematian dilaporkan akibat kelaparan.
Selanjutnya, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza semenjak 7 Oktober 2023. Zionis telah membunuh lebih dari 58 ribu warga Palestina sejauh ini, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, dan menyebabkan kekurangan pangan serta penyebaran penyakit.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Sementara Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Baca juga: Krisis Kelaparan di Gaza kian Memburuk