RS Kanker di Gaza Ditutup akibat Serangan Israel
Serangan Israel di RS Gaza dok.anadoluagency
GAZA — Serangan Israel memaksa Rumah Sakit Eropa di Gaza guna perawatan kanker menghentikan operasinya. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan pada Kamis (15/5/2025).
“Penargetan Israel terhadap rumah sakit tersebut telah membuat penyediaan perawatan medis menjadi mustahil karena membahayakan staf medis dan pasien,” sebut kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency.
Adapun rumah sakit di kota selatan Khan Younis merupakan satu-satunya fasilitas medis yang menyediakan perawatan medis bagi pasien kanker di Gaza. Hal ini setelah penghancuran Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina oleh tentara Israel.
“(Penutupan) berarti merampas kemampuan pasien kanker untuk mengikuti protokol perawatan dan memperburuk kondisi kesehatan mereka,” sebutnya.
Kementerian menyatakan serangan Israel yang baru telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur rumah sakit dan departemen internal, serta jalan menuju fasilitas tersebut.
Menurut kantor media pemerintah Gaza, total 38 rumah sakit, 81 pusat kesehatan, dan 164 lembaga medis telah dihancurkan, dibakar, atau tidak beroperasi selama serangan gencar Israel yang sedang berlangsung.
Semenjak Oktober 2023, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza, membunuh hampir 53 ribu warga Palestina. Sementara sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Di samping itu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Sementara Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
