17 Desember 2025
Saat Pintu Langit Terbuka

dok.aboutislam

— Pintu langit dapat terbuka dalam beberapa keadaan. Beberapa di antaranya yakni ketika iqamah, setelah azan, dan menunggu di antara dua salat.

Melalui pesan Telegram Ustadz Najmi Umar Bakkar mengungkapkan, Allah Ta’ala dan Rasulullah ﷺ telah menginformasikan saat-saat pintu langit itu terbuka, yang mana pada waktu itu apabila suatu doa dipanjatkan, maka peluang yang sangat besar bagi sebuah doa akan dikabulkan, di antaranya :

(1). Saat Berkumandangnya Adzan

إذا نُودي بالصلاةِ فُتِّحتْ أبوابُ السماءِ ، واسْتُجيبَ الدعاءُ

“Apabila adzan telah dikumandangkan, maka pintu-pintu langit dibuka dan doa pun diijabah” (HR. Ath-Thayaalisi dan Abu Ya’laa, hadits dari Anas bin Maalik, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 818)

(2). Saat Iqamah Dikumandangkan

إذا ثُوِّب بالصلاةِ فُتِحَتْ أبوابُ السماءِ ، و استُجيبَ الدُّعا

“Jika iqamah shalat dikumandangkan, maka pintu-pintu langit dibuka dan doa pun dikabulkan” (HR.Ahmad, hadits dari Jaabir, lihat Shahiihut Targhiib no. 260)

(3). Saat Shalat Qabliyah Zhuhur

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ كان يُصلِّي أربعًا بعدَ أن تَزولَ الشَّمسُ قبلَ الظُّهرِ وقال : إنَّها ساعةٌ تُفْتَحُ فيها أبوابُ السَّماءِ ، فأُحِبُّ أن يصعَدَ لي فيها عملٌ صالِحٌ

“Bahwasanya Rasulullah ﷺ itu shalat empat rakaat setelah matahari itu tergelincir sebelum shalat zhuhur, lalu beliau pun bersabda : Inilah waktu di mana pintu-pintu langit dibuka, maka aku pun ingin ada amal shalihku yang naik pada saat itu” (HR.Ahmad dan at-Tirmidzi, hadits dari Abdullah bin as-Sa’ib, Shahihut Targhib no. 587)

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkan atasnya api Neraka” (HR. Ahmad, Abu Dawud, & at-Tirmidzi, hadits Ummu Habibah, Shahiihut Targhiib 584)

(4). Saat Menanti di Antara Dua Shalat

Abdullah bin ‘Amr رضي الله عنه berkata :
“Kami shalat maghrib bersama Rasul ﷺ, dan di antara kami ada yang pulang dan ada juga mereka yang tetap berada di masjid. Lantas tiba-tiba Rasul ﷺ datang tergesa-gesa dan nafasnya pun tersengal-sengal sambil mengangkat kainnya sehingga terlihatlah lututnya. Beliau صلى الله عليه و سلم bersabda : 

أَبْشِرُوا هَذَا رَبُّكُمْ قَدْ فَتَحَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلاَئِكَةَ يَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي قَدْ قَضَوْا فَرِيضَةً وَهُمْ يَنْتَظِرُونَ أُخْرَى

“Bergembiralah kalian ! Ini Rabb kalian telah membuka salah satu pintu dari pintu-pintu langit, Dia membanggakan kalian di hadapan para Malaikat seraya Dia pun berfirman : “Lihat kepada para hamba-Ku, mereka telah menunaikan shalat yang fardhu dan mereka sedang menunggu (shalat) yg berikutnya” (HR. Ibnu Majah no. 801 dan Ahmad II/186, Shahiihut Targhiib no. 445 dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 661)

(5). Saat di Pertengahan Malam

تُفْتَحُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ نِصْفَ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادٍ : هَلْ مِنْ دَاعٍ فَيُسْتَجَابَ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى ؟ هَلْ مِنْ مَكْرُوبٍ فَيُفَرَّجَ عَنْهُ ؟ فَلا يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ إِلا اسْتَجَابَ الله لَهُ إِلا زَانِيَةٌ تَسْعَى بِفَرْجِهَا أَوْ عَشَّارٌ

“Pintu-pintu langit dibuka di pertengahan malam, lalu ada penyeru yang berseru : “Adakah orang yang berdoa, sehingga doanya itu akan dikabulkan? Adakah orang yang meminta, sehingga dia pun akan diberi ? Adakah orang yang dalam kesulitan, hingga ia akan diberi jalan keluar darinya ? Maka tiada seorang muslim yang berdo’a dengan sebuah doa, melainkan Allah akan mengabulkan doanya kecuali pelacur yang menjual dirinya atau ‘asysyaar” (seorang yang mengambil harta manusia dengan batil dengan memanfaatkan kekuasaan dan kedudukannya, seperti orang yg melakukan pungutan liar dengan cara minta upeti/cukai, pajak 1/10)” (HR. Ahmad dan ath-Thabrani, hadits dari Utsman bin Abil ‘Aash, lihat Shahihut Targhiib wat Tarhiib no. 786)

(6). Saat Shalat Membaca Doa Istiftah

اللهُ أكبرُ كبيرًا والحمدُ لله كثيرًا وسبحان اللهِ بكرةً وأصيلاً

“Saat kami shalat bersama Rasulullah ﷺ, tatkala itu salah seorang sahabat ada yang membaca: اللهُ أكبرُ كبيرًا والحمدُ لله كثيرًا وسبحان اللهِ بكرةً وأصيلاً. Kemudian Rasulullah ﷺ pun bertanya : “Siapakah tadi yang membaca kalimat seperti ini dan ini ?” Kemudian salah seorang dari sahabat pun menjawab : “Saya Wahai Rasulullah”. Maka Nabi ﷺ bersabda : “Saya kagum dengan kalimat tersebut, pintu-pintu langit terbuka karenanya”. Ibnu ‘Umar berkata : “Aku pun tidak pernah meninggalkannya (tidak membacanya) sejak mendengar Rasulullah bersabda seperti itu” (HR. Muslim no. 601)

(7). Saat Datang Bulan Ramadhan

إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أبْوَابُ السَّمَاءِ، وغُلِّقَتْ أبْوَابُ جَهَنَّمَ، وسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila telah datang bulan Ramadhan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan pintu-pintu Jahannam pun ditutup, dan para syaithan pun dibelenggu” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim 1079, hadits Abu Hurairah)

(8). Saat Seseorang Dizhalimi

ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ : وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

“Ada tiga golongan manusia yang mana doa mereka tidak akan ditolak, yaitu seseorang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil dan juga doanya orang yg dizhalimi. Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman : “Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, meskipun tidak serta merta” (HR. At-Tirmidzi no. 3598 dan Ibnu Majah 1752, hadits Abu Hurairah)

(9). Saat Turunnya Hujan

فَفَتَحۡنَآ أَبۡوَٰبَ ٱلسَّمَآءِ بِمَآءٖ مُّنۡهَمِرٖ

“Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah” (QS.54:11)

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua doa yang tidak akan ditolak, ketika (atau sesudah) adzan dan juga doa pada saat turunnya hujan” (HR. Al-Hakim dan juga al-Baihaqi, hadits dari Sahl bin Sa’d, Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 3078)

(10). Saat barisan kaum muslimin yang berjihad di jalan Allah menyerang

ساعَتَانِ تُفْتَحُ فيهِما أبوابُ السَّماءِ ، و قَلَّما تُرَدُّ على دَاعٍ دَعْوَتُهُ ؛ عندَ حُضُورِ النِّدَاءِ ، و الصَّفُّ في سبيلِ اللهِ

“Dua waktu padanya pintu-pintu langit dibuka, yang mana (apabila) seseorang berdoa jarang ditolak doanya,yaitu pada saat seruan (adzan) dikumandangkan dan pada saat berbaris (dalam perang) di jalan Allah” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah, Shahiihut Targhiib no. 266)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *