Seluruh Puskesmas DKI akan Miliki Layanan Psikolog

Puskesmas DKI Jakarta dok.berjak
JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta menargetkan seluruh puskesmas DKI memiliki layanan psikolog pada 2025. Langkah ini merupakan bagian dari penguatan layanan kesehatan mental di tingkat layanan primer.
“Tahun ini kita targetkan semua puskesmas memiliki psikolog. Jadi puskesmas benar-benar punya layanan kesehatan mental, termasuk layanan berhenti merokok dan konseling lainnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengutip laman berita Pemprov DKI.
Dia mengungkapkan, saat ini dari total 44 puskesmas kecamatan di Jakarta, sebanyak 28 di antaranya sudah memiliki tenaga psikolog. Menurut dia, layanan kesehatan mental di puskesmas juga akan terintegrasi dengan layanan kesehatan jiwa di rumah sakit, serta sistem konsultasi daring Jakcare yang bisa diakses 24 jam.
“Ini kita integrasikan, jadi masyarakat bisa mengakses layanan mana pun. Apalagi dalam keadaan darurat, karena psikolog di puskesmas tidak bisa melayani 24 jam,” kata Ani.
Ia mengatakan, layanan Jakcare yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung itu dijalankan oleh psikolog profesional bersertifikat serta menjamin kerahasiaan identitas pengguna.
“Jakcare ini dilayani oleh psikolog yang memiliki surat tanda registrasi, dan buka 24 jam. Kami komitmen menjaga kerahasiaan setiap masyarakat yang mengakses layanan ini,” kata dia.
Dinkes DKI berharap penguatan layanan psikologis ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap dukungan kesehatan mental yang lebih mudah, cepat, dan terpercaya.
Sementara layanan JakCare merupakan inovasi layanan kesehatan mental berbasis digital yang diluncurkan pada Mei 2025. Ani mengatakan, program ini merupakan upaya konkret dalam memperluas layanan kesehatan jiwa yang mudah dijangkau, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pendampingan psikologis.
“JakCare hadir sebagai teman bicara yang dapat diakses kapan dan di mana saja. Masyarakat bisa langsung berkonsultasi dengan psikolog klinis dari perangkat digital mereka, tanpa perlu datang ke fasilitas kesehatan dan tanpa biaya,” kata Ani.