Situasi kelaparan, hanya 73 truk bantuan masuk Gaza

Truk bantuan memasuki Jalur Gaza, Palestina dok.anadoluagency
GAZA — Otoritas lokal di Gaza menyatakan pada Ahad (27/7/2025), hanya 73 truk bantuan yang memasuki wilayah kantong terkepung tersebut dalam 24 jam terakhir. Ini terjadi di tengah kelaparan yang semakin parah akibat blokade Israel selama berbulan-bulan.
“Kelaparan meluas pada tingkat yang mengkhawatirkan dan sekarang memengaruhi seluruh penduduk Gaza, termasuk 1,1 juta anak-anak,” sebut pernyataan kantor media pemerintah, melansir Anadolu Agency.
Pemerintah Gaza menyatakan, krisis kemanusiaan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 133 orang, termasuk 87 anak-anak, meninggal karena kelaparan sejak dimulainya perang genosida Israel.
Kantor tersebut menuduh Israel sengaja merekayasa kekacauan, dan kelaparan di wilayah tersebut.
Beberapa pemerintah, dan organisasi internasional telah mengumumkan rencana untuk mengirimkan ratusan truk bantuan ke Gaza. Pernyataan itu menyatakan, hanya 73 truk yang telah tiba, dan banyak di antaranya dijarah atau dihalangi di bawah pengawasan Israel.
Kantor media pemerintah menyatakan, tiga penerjunan udara dilakukan di atas Gaza. Akan tetapi total muatannya hanya setara dengan dua truk bantuan.
Di samping itu, bantuan tersebut mendarat di zona merah, area pertempuran aktif yang ditandai di peta Israel. Di mana warga sipil tidak dapat mengambil pasokan dengan aman.
“Apa yang terjadi adalah lelucon,” sebut kantor tersebut. Selanjutnya, menuduh komunitas internasional terlibat melalui janji palsu, dan informasi menyesatkan yang berasal dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS).
Mereka kembali menyerukan pembukaan kembali penyeberangan perbatasan tanpa syarat dan segera memasukkan makanan, air, dan susu formula bayi.
Otoritas Palestina menyatakan, Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduk wilayah tersebut.