Spanyol menuntut Pencabutan Larangan Dua Hari Raya Islam

Jumilla, Spanyol dok.alamy
MADRID — Pemerintah Spanyol telah secara resmi meminta Dewan Kota Jumilla di Murcia untuk mencabut perjanjian antara oposisi utama Partai Rakyat (PP), dan partai Vox yang melarang acara keagamaan di pusat olahraga kota. Usulan pemerintah dengan alasan bahwa hal itu melanggar kebebasan beragama.
“(Perjanjian) merupakan penyalahgunaan wewenang, menggunakan wewenang kota untuk mencegah perayaan keagamaan Muslim dengan cara yang tidak pantas dan menyimpang,” sebut pemerintah Spanyol melansir Anadolu Agency.
“Meskipun tampaknya mengatur penggunaan fasilitas olahraga kota, pernyataan resmi ini jelas menyembunyikan pelanggaran hak asasi atas kebebasan beragama,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi RTVE, Delegasi pemerintah di wilayah Murcia, Maria Dolores Guevara, dalam konferensi pers menyatakan, Dewan telah menerima permintaan tersebut. Selanjutnya, mereka memiliki waktu satu bulan untuk menanggapi.
Baca juga: Kota di Spanyol Larang Muslim Rayakan Dua Hari Raya
Adapun langkah ini bermula dari inisiatif PP yang memodifikasi mosi Vox sebelumnya. Hal itu secara eksplisit melarang perayaan Islam di kotamadya berpenduduk sekitar 27 ribu jiwa. Di sana terdapat komunitas Muslim yang besar.
Sumber-sumber eksekutif mengatakan, keputusan tersebut membatasi secara sewenang-wenang perayaan dua Hari Raya Islam yang telah lama berlangsung. Selain itu juga melanggar hak kebebasan beragama komunitas Muslim oleh pemerintah daerah, dan regional sayap kanan, serta ekstrem kanan.
Pemerintah menyatakan, pelarangan kegiatan keagamaan tanpa membuktikan adanya gangguan ketertiban umum, atau konflik penggunaan tidak dapat dibenarkan. Mereka menuntut agar pemerintah daerah mencabut peraturan tersebut.
Baca juga: Menunggang Kuda dari Spanyol untuk Berhaji