Sebab Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi Lailatul qadar dok.mawdoo3
JAKARTA — Muslim disyariatkan untuk menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadan dalam rangka mencari Lailatul qadar. Apa sebab dirahasiakannya malam Lailatul qadar?
Mengutip buku Berburu Lailatul qadar oleh Abu Aniisah Syahrul Fatwa, Lc., M.A. terkait sebab dirahasiakannya malam Lailatul qadar disebutkan bahwa dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu’anhu dia berkata: ِ
خرج النبي – صلى الله عليه وسلم – ليخبرنا بليلة القدر، فتلاحى رجلان من المسلمين، فقال: ” خرجت لأخبركم بليلة القدر، فتلاحى فلان وفلان; فرفعت، وعسى أن يكون خيرا لكم
Nabi shallallahu alaihi wasallam keluar untuk memberi kabar kepada kami tentang Lailatul qadar. Kemudian ada dua orang dari kaum muslimin yang sedang bertengkar. Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata: “Aku keluar untuk mengabarkan kalian tentang Lailatul qadar, akan tetapi fulan dan fulan bertengkar, kemudian berita itu diangkat dariku, semoga ini menjadi kebaikan bagi kalian.” (HR. Bukhari)
Al-Hafzh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Sabdanya, semoga ini mejadi kebaikan bagi kalian, sisi kebaikan yang dimaksud adalah dengan disembunyikannya Lailatul qadar akan memotivasi untuk menghidupkan seluruh malamnya dalam satu bulan atau pada sepuluh hari terakhir, berbeda jika keberadaan Lailatul qadar jika sudah diketahui”.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: “Di antara sebab dirahasiakannya malam Lailatul qadar adalah agar para hamba memperbanyak amalan di malam-malam tersebut (sepuluh hari terkahir) dengan salat, dzikir, doa sehingga mereka menambah kedekatan kepada Allah dan bertambah
pahalanya. Juga agar terlihat siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya dan siapa yang malas menyepelekannya”.
Adapun Lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan (bertambahnya kebaikan).
Allah Ta’ala berfirman,
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنۡذِرِيۡنَ فِيۡهَا يُفۡرَقُ كُلُّ اَمۡرٍ حَكِيۡمٍۙ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alqur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan ayat 3-4).
Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar