Arafah, Hari Agung dan Keutamaannya
JAKARTA — Umat islam di Indonesia memasuki waktu Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau Ahad (16/6/2024). Arafah, hari yang agung dan memiliki sejumlah keutamaan.
“Maka semestinya bagi kita untuk memanfaatkan hari Arafah untuk memperbanyak pundi-pundi pahala sebagai bekal menghadap Sang Maha Kuasa,”Ustadz Abu Ubaidah Yusuf.
Ustadz Abu Ubaidah menjelaskan, di antara amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa, berdasarkan hadits dari Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab:
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang”.(HR. Muslim: 1662).
“Subhanallah, alangkah murahnya kasih sayang Allah kepada hambaNya. Hanya dengan modal amalan yang sederhana tapi pahalanya begitu melimpah. Bukankah kita adalah makhluk hina yang berlumuran dosa ? Bukankah kita sangat butuh pada ampunanNya. Sungguh berbahagia orang yang menghidupkannya dan sungguh rugi orang yang melalaikannya,” ucap Ustadz Abu Ubaidah.
Ustadz Abu Ubaidah mengatakan, hari Arafah merupakan hari yang penuh dengan keutamaan, karena:
- Termasuk 10 awal Dzulhijjah
- Hari Allah membuka pintu Maghfiroh seluas-luasnya dan membebaskan hambaNya dari Neraka.
- Hari bagi para jamaah haji untuk wukuf yang merupakan inti haji
- Hari penyempurnaan agama dan nikmat yang agung kepada ummat Islam.
- Hari Allah bangga kepada hambaNya dan mengabulkan doa mereka.
Ummul mukminin Aisyah pernah menuturkan bahwasanya Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُوْ ثُمَّ يُبَاهِيْ بِهِمْ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُوْلُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
“Tidak ada suatu hari yang Alloh lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Alloh mendekat dan berbangga di hadapan para malaikatnya seraya berkata: Apa yang mereka inginkan?. (HR. Muslim: 1348).
Imam an-Nawawi berkata: “Hadits ini jelas sekali menunjukkan keutamaan hari Arafah”. (Syarh Shahih Muslim 9/125).
Rasulullah juga bersabda:
إِنَّ اللهَ لَيُبَاهِيْ الْمَلاَئِكَةَ بِأَهْلِ عَرَفَاتٍ يَقُوْلُ: اُنْظُرُوْا إِلىَ عِبَادِيْ شَعْثًا غَبْرًا
“Sesungguhnya Allah membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para malaikat. Alloh berkata kepada mereka: Lihatlah para hambaKu, mereka dalam keadaan kusut dan berdebu”. (HR. Ahmad 2/305, Ibnu Khuzaimah: 2839, al-Albani berkata: “Sanadnya shahih.” (Shahih al-Jami’ no. 1867)
Ustadz Abu Ubaidah mengungkapkan, dan di antara amalan yg ditekankan juga adalah memperbanyak doa di hari Arafah, karena doa saat itu adalah mustajab. Dan ini merupakan keadilan Allah. Jika para jamaah haji yang sedang wukuf doanya mustajab, demikian juga yang tidak haji disyariatkannya puasa karena doa orang puasa juga mustajab.