Benarkah Rasulullah Hijrah di Bulan Muharram?
JAKARTA — Sebagian orang mengira bahwa penetapan bulan Muharram sebagai awal tahun Hijriah disebabkan peristiwa Hijrah Rasulullah ﷺ ke Madinah terjadi pada bulan itu. Namun benarkah demikian?
Dikutip dari Buku Bulan Haram Hukum dan Pelajaran, Perkiraan tersebut keliru, karena Rasulullah ﷺ memulai perjalanan Hijrahnya pada akhir bulan Shafar dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Akan tetapi memang benar adanya bahwa peristiwa hijrah dijadikan sebagai patokan untuk memulai penanggalan Hijriah, di mana tahun kejadiannya dijadikan sebagai tahun pertama dalam penanggalan hijriah.
Maka kalau sekarang dikatakan sebagai tahun 1427 H, hal itu berarti telah berlalu 1427 tahun sejak peristiwa hijrahnya Rasulullah ﷺ ke Madinah. Namun penetapan Muharram sebagai awal bulan dalam tahun Hijriah adalah karena alasan lain.
Ketika dimusyawarahkan pada zaman Umar bin Khattab radhiyallahu anhu tentang bulan apa yang akan dijadikan sebagai bulan pertama dalam penanggalan Hijriah, pada awalnya yang diusulkan adalah bulan Rabi’ul Awal, ada pula yang mengusulkan bulan Ramadhan.
Namun akhirnya yang disepakati adalah bulan Muharram. Hal ini karena pada bulan ini kaum muslimin telah pulang dari melaksanakan ibadah haji yang merupakan akhir dari rukun Islam yang lima.
Di samping itu terkait dengan peristiwa hijrah karena bulan Muharram dianggap sebagai awal dari keinginan Hijrah, mengingat peristiwa Bai’atul Aqabah kedua terjadi pada pertengahan bulan Dzulhijjah, dan karenanya diperkirakan bahwa pada bulan Muharram keinginan untuk melakukan hijrah sudah bulat. Hanya saja secara praktis hal tersebut baru dapat direalisasikan pada bulan Safar.