Hamas dan Fatah Adakan Pembicaraan di Cina

0

dok.newsweek

BEIJING — Hamas dan Fatah mengadakan pembicaraan selama tiga hari di ibu kota Cina, Beijing, untuk membahas rekonsiliasi intra-Palestina.

“Cina menjadi tuan rumah pertemuan yang melibatkan seluruh kelompok Palestina sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perpecahan internal, dan akan didahului dengan pertemuan antara kelompok Hamas dan Fatah,” kata pemimpin senior Fatah, Abdel Fattah Dawla, dilansir dari laman Middle East Monitor.

Pertemuan Hamas dan Fatah dimulai pada Sabtu (20/7/2024) dan berakhir pada Senin (22/7/2024) “Kami di Gerakan Fatah terbuka untuk menyelesaikan dan menghilangkan semua hambatan dalam rekonsiliasi di bawah kondisi sulit yang dialami Palestina seiring dengan perang genosida di Gaza,” lanjut Dawla.

Sementara anggota Komite Sentral Fatah, Azzam Al-Ahmad menekankan bahwa gerakannya akan berpartisipasi dalam pertemuan Beijing dengan keterbukaan yang bertujuan untuk mengakhiri perpecahan.

Di samping itu Kelompok Hamas belum mengomentari pertemuan tersebut. Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian mengatakan pekan lalu bahwa Cina secara konsisten mendukung faksi-faksi Palestina dalam mencapai rekonsiliasi dan persatuan melalui dialog dan konsultasi.

Pada April, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian mengatakan perwakilan Fatah dan Hamas mengadakan konsultasi untuk memajukan rekonsiliasi intra-Palestina dan dialog yang mendalam dan jujur.

Di sisi lain, sebelum pembicaraan di Beijing pada April, kelompok tersebut juga mengadakan pembicaraan di Moskow pada Februari. Perundingan serupa juga terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Turki, Aljazair, dan Mesir, namun semuanya gagal menghasilkan terobosan dalam proses rekonsiliasi Palestina.

Adapun wilayah Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza telah terpecah secara politik semenjak Juni 2007 karena perbedaan pendapat yang tajam antara gerakan Fatah dan Hamas. Kelompok Hamas memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan legislatif pada 2006. Sejak saat itu, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, dan Fatah telah memerintah Tepi Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *