Larangan Mengucapkan ‘Seandainya’

dok.muslimmatters
JAKARTA — Muslim dilarang untuk mengucapkan kata ‘Seandainya’ maupun ‘Andaikata’, hal ini karena dapat membuka pintu perbuatan setan. Segala sesuatunya telah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan, untuk itu hendaknya manusia senantiasa mengimani takdir yang ditetapkan.
Mengutip buku Kitab Tauhid oleh Syaikh Muhammad at-Tamimi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَقُوۡلُوۡنَ هَلۡ لَّنَا مِنَ الۡاَمۡرِ مِنۡ شَىۡءٍؕ قُلۡ اِنَّ الۡاَمۡرَ كُلَّهٗ لِلّٰهِؕ يُخۡفُوۡنَ فِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ مَّا لَا يُبۡدُوۡنَ لَكَؕ يَقُوۡلُوۡنَ لَوۡ كَانَ لَنَا مِنَ الۡاَمۡرِ شَىۡءٌ مَّا قُتِلۡنَا هٰهُنَا ؕ قُلۡ لَّوۡ كُنۡتُمۡ فِىۡ بُيُوۡتِكُمۡ لَبَرَزَ الَّذِيۡنَ كُتِبَ عَلَيۡهِمُ الۡقَتۡلُ اِلٰى مَضَاجِعِهِمۡۚ وَلِيَبۡتَلِىَ اللّٰهُ مَا فِىۡ صُدُوۡرِكُمۡ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِىۡ قُلُوۡبِكُمۡؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوۡرِ
Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka berkata, “Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah (Muhammad), “Meskipun kamu ada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati (QS. Ali Imran ayat 154)
اَطَاعُوۡنَا مَا قُتِلُوۡا ؕ قُلۡ فَادۡرَءُوۡا عَنۡ اَنۡفُسِكُمُ الۡمَوۡتَ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
(Mereka itu adalah) orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, “Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.” Katakanlah, “Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang yang benar.” (QS. Ali Imran ayat 168)
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihwasallam bersabda,
احرص على ما ينفعُك، واستعنْ بالله، ولا تعجز، وإن أصابَك شيءٌ فلا تقل: لو أني فعلتُ لكان كذا وكذا، ولكن قل: قدر الله، وما شاء فعل؛ فإنَّ لو تفتح عمل الشيطان
“Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kegagalan, janganlah kamu berkata, ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu,’ tetapi katakanlah, ‘Ini telah ditakdirkan oleh Allah, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki’, karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka (pintu) perbuatan setan.”
Kandungan hal ini di antaranya:
- Tafsir kedua ayat dalam surah Ali Imran.
- Dilarang dengan tegas untuk mengucapkan “andaikata” atau “seandainya” apabila mendapat sesuatu atau kegagalan.
- Alasannya, bahwa ucapan tersebut akan membuka pintu perbuatan setan.
- Bimbingan yang diberikan Rasulullah shallallahu’alaihwasallam (ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat suatu musibah), yaitu supaya mengucapkan perkataan yang baik (dan bersabar serta mengimani bahwa apa yang terjadi adalah takdir Allah).
- Diperintahkan supaya bersungguh-sungguh dalam menuntut segala yang bermanfaat (untuk di dunia dan di akhirat|, dengan senantiasa memohon pertolongan Allah.
- Dilarang bersikap sebaliknya, yaitu bersikap lemah.