Meningkatnya Korban Wafat dan Seruan Akhiri Perang Genosida

Korban Wafat Perang Genosida Israel pada Ahad (13/4/2025) dok.anadoluagency
GAZA — Kematian warga Gaza di tengah perang genosida Israel hampir mencapai 51 ribu jiwa. Israel tetap menggencarkan serangan meski ada gencatan senjata. Sementara ratusan mantan badan Intelijen Israel, Mossad turut menyerukan diakhirinya perang Gaza agar para sandera dapat dibebaskan.
Melansir Anadolu Agency, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut pada Ahad (13/4/2025), serangan udara Israel di Jalur Gaza menyebabkan sebelas warga Palestina meninggal. Untuk itu jumlah korban wafat akibat perang genosida Israel semenjak Oktober 2023 menjadi 50.944 orang.
Sebuah pernyataan kementerian menyatakan bahwa 111 orang yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir. Untuk itu jumlah korban luka menjadi 116.156 orang dalam serangan Israel.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” sebutnya.
Adapun tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza pada tanggal 18 Maret. Serangan tersebut membunuh 1.574 orang dan melukai 4.115 lainnya, meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada Januari.
Sementara lebih dari 250 mantan pejabat dari Mossad merilis petisi baru Ahad malam yang menyerukan diakhirinya segera perang di Gaza untuk memfasilitasi pembebasan semua sandera.
Menurut media Israel, Yedioth Ahronoth petisi tersebut menambah gelombang perbedaan pendapat publik yang berkembang dalam lembaga keamanan Israel. Sebelumnya terdapat enam petisi telah ditandatangani oleh para prajurit cadangan, perwira pensiunan, dan veteran dari berbagai cabang militer Israel.
“Surat tersebut, yang diprakarsai oleh mantan perwira senior Mossad GailShorsh, memuat tanda tangan tiga mantan kepala Mossad, DannyYatom, EphraimHalevy dan TamirPardo, serta puluhan kepala departemen dan wakil kepala departemen dalam badan tersebut,” sebut Harian tersebut.
Hal ini merupakan petisi kedua dalam waktu 24 jam yang ditandatangani oleh mantan atau anggota pasukan keamanan Israel saat ini.
Sebelumnya pada Ahad, sekitar 200 dokter cadangan militer aktif juga menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya perang dan pengembalian para sandera yang ditawan di Gaza.
Baca juga: 60 ribu Lebih Anak Palestina Alami Kekurangan Gizi