Pembebasan 90 Tahanan Palestina dan Tiga Tawanan Israel

Tahanan Palestina yang dibebaskan pada Senin (20/1/2025) dok.anadoluagency
RAMALLAH — Israel membebaskan 90 tahanan Palestina pada Senin (20/1/2025) pagi dari Penjara Militer Ofer di Tepi Barat yang diduduki. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas.
Melansir Anadolu Agency, Warga Palestina berkumpul di kota Beitunia, dekat Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki untuk menyambut mereka.
Sementara Tentara Israel turun tangan dengan menembakkan gas air mata dan bom suara secara berkala ke arah kerumunan, yang menggunakan api untuk menghangatkan diri karena kedinginan. Menjelang pukul 01.00 dini hari, sejumlah besar jip dan buldoser militer Israel menyerbu Beitunia.
Setelah menembakkan gas air mata dan bom suara, jip militer Israel mulai mengusir warga Palestina dari area tersebut. Tak lama setelah penyerbuan di Beitunia, sebuah bus yang membawa tahanan Palestina di bawah perlindungan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) berangkat dari Penjara Militer Ofer.
Bus tersebut berangkat dari Beitunia menuju Lapangan Manara di Ramallah, tempat para tahanan Palestina akan diserahkan.
Sementar Kantor Media Tahanan Palestina mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa selama pemeriksaan nama-nama tahanan yang dibebaskan, ditemukan bahwa seorang tahanan wanita hilang. Akibatnya, tim teknis berkomunikasi dengan mediator dan Palang Merah untuk menekan pasukan Israel agar mematuhi daftar tahanan yang telah disepakati.
Tak lama kemudian, para tahanan dapat melanjutkan perjalanan mereka. Saluran 12 Israel kemudian melaporkan bahwa masalah tersebut telah terselesaikan dan para tahanan telah pergi.
Sembilan puluh tahanan Palestina yang dibebaskan termasuk 69 wanita, delapan anak laki-laki di bawah umur, dan 12 pria yang dihukum karena pelanggaran yang relatif ringan.
Baca juga: Teks lengkap Perjanjian gencatan senjata
Di samping itu, Media Israel melaporkan bahwa 78 warga Palestina yang dibebaskan dari Penjara Militer Ofer berasal dari Tepi Barat yang diduduki. Sementara 12 berasal dari Yerusalem Timur yang diduduki.
Sementara, sayap militer kelompok Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam merilis sebuah video pada Ahad (19/1/2025) yang mendokumentasikan momen saat mereka menyerahkan tiga tawanan perempuan Israel kepada ICRC di pusat Kota Gaza. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Video tersebut memperlihatkan penyerahan berlangsung di Lapangan al-Saraya di pusat Kota Gaza. Itu dihadiri oleh ratusan warga sipil Palestina bersama beberapa anggota Al-Qassam.
Selama penyerahan, para pejuang dari Brigade Al-Qassam tampak bersenjata. Mereka dikelilingi oleh ribuan warga Palestina yang meneriakkan slogan-slogan merayakan berakhirnya genosida Israel, dan menyatakan dukungan bagi para pejuang.
Tawanan Israel tampak dalam kondisi baik, begitu kontras dengan tahanan Palestina yang sebelumnya dibebaskan oleh Israel. Hal ini menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, penganiayaan, dan kelaparan, dengan beberapa muncul dalam kondisi gangguan mental.
Baca juga: Netanyahu sebut Perjanjian gencatan senjata bersifat sementara