23 Januari 2025
Persiapan Menuju Ramadhan

Ramadhan dok.istock

JAKARTA — Muslim memerlukan persiapan menuju Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Pendakwah, Ustadz Abu Yahya Badrusalam mengatakan, persiapan yang perlu dilakukan muslim menuju bulan suci Ramadhan yakni ilmu dan amal. Setiap muslim hukumnya wajib belajar mengenai fiqih puasa.

Ustadz Abu Yahya menjelaskan, shaum secara bahasa adalah menahan diri. Sementara secara istilah yakni menahan diri dari semua yang membatalkan puasa dari terbit matahari sampai terbenam matahari disertai dengan niat. “Niat puasa tidak perlu diucapkan, karena ini tepatnya berada di dalam hati,” kata Ustadz Abu Yahya Badrusalam dalam kajian persiapan menuju Ramadhan.

Ustadz Abu Yahya Badrusalam mengungkapkan, di antara yang membatalkan puasa yakni:

  1. Makan dan minum dengan sengaja (Para ulama sepakat mengenai hal ini).
  2. Jima di siang hari, bahkan wajib membayar kafarat.
  3. Muntah dengan sengaja.

Rukun puasa di antaranya:

  1. Niat
  2. Menahan diri dari semua yang membatalkan puasa.

Syarat sah puasa:

  1. Muslim
  2. Berakal
  3. Dilakukan di bulan Ramadhan
  4. Tidak haid dan nifas

Syarat wajib puasa:

  1. Baligh
  2. Mukim (tidak melakukan safar)
  3. Sehat

Adab puasa di antaranya:

  1. Menjauhi diri dari perbuatan sia-sia
  2. Menahan marah
  3. Bersiwak
  4. Banyak berdoa
    Nabi Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,

ﺛﻼﺙ ﻻ ﺗﺮﺩ ﺩﻋﻮﺗﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﻄﺮ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﺩﻝ ﻭ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)

  1. Memperbanyak dzikir.

Di samping itu, terdapat dua perkara yang dianjurkan selama puasa, yakni berbuka dan sahur. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.

‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.’” (Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban kitab ash-Shaum, bab as-Sahuur (VIII/246 no. 3467). Al-Hafizh al-Mundziri berkata: “ Hadits ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab al-Ausath dan Ibnu Hibban di dalam Shahiihnya.” (At-Targhiib wat Tarhiib II/137). Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani, (Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib I/519). Syaikh Syu’aib al-Arna-uth berkata: “Hadits ini shahih.” (Catatan pinggir kitab al-Ihsaan VIII/246)

Muslim sepatutnya bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Di dalam bulan ini terdapat ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang terbuka luas bagi hambanya. Pada malam pertama Ramadhan, setan-setan diikat. “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *