Unggul Pilkada Jakarta, Ini Kata Pramono
JAKARTA — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut tiga, Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel) unggul dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI oleh beberapa lembaga survei pada Rabu (27/11/2024). Pramono mengatakan, dalam pemilihan gubernur (pilgub) berkaitan dengan figur.
“Karena bagaimanapun dalam pemilihan gubernur yang paling utama adalah pertarungan figur,” kata Pramono dikutip dari kantor berita Antara.
Pramono juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan dari Gubernur Jakarta periode sebelumnya. Mereka adalah Fauzi Bowo (Foke), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.
“Secara khusus kita berterima kasih kepada pak Anies, pak Ahok, termasuk bang Foke dan juga keluarga bang Yos,” kata Pramono.
Melalui dukungan dari para tokoh Jakarta mampu menguatkan suara Pramono Anung dan Rano Karno dalam hasil perhitungan suara berdasarkan beberapa lembaga survei. Beberapa survei hitungan suara Pilkada Jakarta yakni dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Poltracking Indonesia, Charta Politika dan Litbang Kompas.
Adapun Pramono Anung dan Rano Karno menyatakan unggul sementara berdasarkan hasil survei terhadap para pemilih yang baru selesai mencoblos di bilik suara (exit poll) dan hitung cepat (quick count) di hampir semua wilayah Jakarta dengan angka 85 persen.
Sebelumnya KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut satu, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut dua dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut tiga.
Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 telah menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024.
Di samping itu, Dharma mengaku bangga dengan hasil hitung cepat sementara sebesar 10 persen. Hal ini karena survei sebelumnya menyatakan dukungan pada Dharma-Kun hanya berkisar tiga hingga lima persen.
“Kami anggap ini adalah suatu ‘kemenangan’ bagi kami. Karena selama ini kami ditekan di angka tiga persen sampai paling tinggi lima persen dan kenaikan yang cukup signifikan (menjadi 10 persen) dengan kemampuan yang sangat minim,” kata Dharma.
Menurut Dharma, hasil 10 persen begitu luar biasa. Hal ini karena Dharma-Kun tidak memiliki latar belakang politik ataupun basis partai.
“Ini adalah berkat luar biasa, karena kami berdua bukanlah orang yang berlatar belakang politik dan tidak mempunyai basis partai. Ini adalah skenario Tuhan,” ucap Dharma.
Di sisi lain, Ridwan Kamil mengungkapkan, apabila Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran dia menyerukan untuk tetap bersemangat.
“Andaikan ternyata harus dua putaran, tentu kita terus bersemangat dan berkomitmen untuk menjalankan proses yang kedua ini dengan jujur, dengan integritas agar yang terpilih betul-betul memiliki legitimasi menjadi pemimpin di Jakarta,” kata Ridwan.
Menurut Ridwan, dia akan menerima masukan-masukan terkait strategi dalam pilkada yang masih kurang. Hal ini karena dinamika politik di Jakarta berbeda dengan daerah lainnya di tanah air.
“Kami juga sudah menerima masukan-masukan terkait apakah strategi masih ada yang kurang, apakah lain sebagainya karena memang dinamikanya luar biasa, khususnya Jakarta yang menjadi pusat perhatian se-Indonesia sebegitu rupa, sehingga tentu akan jadi sebuah kontemplasi dan strategi apa yang akan kita lakukan,” paparnya.