Apa Makna Jagalah Allah ﷻ?

Allah Jalla Jalaluhu dok.freepik
JAKARTA — Dalam sebuah potongan hadits disebutkan, bahwa ketika seorang Hamba menjaga Allah Subhanahu wa Ta’ala maka niscaya Allah ﷻ akan menjaganya. Apa sebenarnya makna dari Menjaga Allah ﷻ?
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا ، فَقَالَ «يَا غُلَامُ ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلىَ أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَ إِنِ اجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ». رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيِحٌ.
وَفِي رِوَايَةٍ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ : «اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّ ةِ. وَاعْلَمْ أَنَّ مَاأَخْطَأَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ ، وَمَا أَصَابَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا».
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, “Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’”
(HR. at-Tirmidzi)
“Potongan ihfadzillah (اِحْفَظِ اللهَ) Jagalah Allah. Sekilas kita dengar sepertinya kalimat tidak tepat, harusnya Allah yang menjaga kita. Tetapi kita harus yakin karena apa yang dikatakan Nabi adalah wahyu mutlak kebenarannya,” kata Pendakwah Ustadz Aswan Haidi, dalam ceramah itikaf pada malam ke-25 Ramadan Senin (24/3/2025) di Masjid Al-Azhar Bekasi.
Ustadz Aswan mengatakan, menurut Ulama Al Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali, terdapat empat pengertian dari kalimat Jagalah Allah, di antaranya:
- Ihfadzillah, Jagalah batasan-batasan Allah yang halal dan haram. Melakukan segala yang halal, dan tinggalkan yang haram.
- Jagalah hak-hak Allah, dan Hak yang paling besar adalah diibadahi dan disembah.
- Jagalah perintah-perintah Allah.
- Menjaga larangan-larangan Allah, hendaknya muslim tidak melakukan larangan-larangan Allah yang sangat banyak.
Ustadz Aswan melanjutkan, ulama-ulama lain begitu detail dalam menjelaskan makna Jagalah Allah. Mereka mendefinisikan Jagalah Allah dengan tujuh pengertian, di antaranya:
- Jagalah Allah dengan menjaga tauhid, akidah supaya tidak terkontaminasi dengan amalan selain dari Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sampaikan.
- Menjaga salat lima waktu.
- Menjaga taharah atau kesucian.
- Menjaga sumpah dan janji.
- Menjaga kepala dan perut dari yang haram.
- Menjaga kemaluan dari perbuatan zina.
- Menjaga agama dengan cara mempelajari agama.
Sementara jika muslim dapat menjaga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dia akan mendapatkan empat hal, Ustadz Aswan mengungkapkan empat hal tersebut di antaranya:
- Dijaga badan, keluarga dan hartanya.
- Dijaga ketika tua nanti, pendengaran, penglihatan dan kecerdasan.
- Dijaga keturunannya.
- Dijaga oleh Allah Ta’ala dari binatang yang berbisa.