Fasilitas Pemerintah Lebanon Disarankan Dibom
TEL AVIV — Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz meminta pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Ahad (24/11/2024) untuk mengebom fasilitas pemerintah Lebanon di Beirut.
Melansir laman Anadolu Agency, dalam sebuah posting di X, Gantz mendesak pemerintah untuk menargetkan fasilitas pemerintah Lebanon. Tempat tersebut ejauh ini terhindar dari pemboman Israel yang sedang berlangsung.
Adapun Tentara Israel telah melancarkan serangan udara hampir setiap hari di seluruh Lebanon semenjak akhir September, yang diklaimnya sebagai target pada Hizbullah. Eskalasi perang terjadi selama setahun antara Tel Aviv dan kelompok Lebanon tersebut semenjak dimulainya perang Gaza.
Seorang analis militer untuk surat kabar Maariv, Avi Ashkenazi, menyarankan dalam sebuah artikel pada Ahad bahwa gedung Parlemen Lebanon mungkin merupakan pilihan yang layak bagi tentara Israel.
“Gedung parlemen adalah bagian dari infrastruktur politik Hizbullah dan dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi para anggotanya,” klaim Ashkenazi.
Ia juga menyarankan agar tentara Israel mempertimbangkan untuk mengebom target tambahan. Sebagai contoh menghancurkan 10 hingga 20 bangunan lagi di pinggiran selatan Beirut, untuk memastikan dominasi di wilayah tersebut.
Di samping itu, menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.600 korban meninggal akibat serangan Israel di Lebanon. Kemudian lebih dari 15.300 orang terluka dan lebih dari 1 juta orang mengungsi semenjak Oktober lalu.
Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.