Korban Wafat Serangan Israel ke Gaza Utara terus Meningkat

Anak-anak korban serangan Israel di Gaza Senin (21/10/2024) dok.anadoluagency
GAZA — Sebanyak 20 warga Palestina wafat pada Selasa (22/10/2024) dini hari dalam dua serangan terpisah oleh tentara Israel di Gaza utara.
Melansir Anadolu Agency, Menurut sumber medis, 12 warga Palestina wafat, dan lainnya terluka dalam penembakan artileri Israel terhadap pengungsi di Beit Lahia.
Saksi mata mengatakan pesawat tanpa awak mengepung Sekolah Khalifa Bin Zayed, dengan para pejabat mengancam akan membunuh jika mereka tidak mengungsi.
Sumber medis lain mengatakan delapan warga Palestina wafat dalam penembakan artileri Israel di daerah Al-Alami di kamp pengungsi Jabalia.
Pertahanan sipil Gaza pada Senin (21/10/2024) menyatakan lebih dari 600 orang telah wafat. Hal ini terjadi semenjak dimulainya serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza utara lebih dari dua pekan lalu.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Senin bahwa Israel melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza utara.
Adapun Israel telah menewaskan lebih dari 42.600 orang di daerah kantong Palestina tersebut semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Zionis telah mengepung Gaza utara lebih dari dua pekan lalu, yang mengakibatkan kematian ratusan warga sipil.
Israel juga menuntut evakuasi warga sipil dari wilayah yang luas, dan membatasi masuknya pasokan penting. Hal ini termasuk makanan dan bahan bakar ke daerah tersebut, menurut PBB dan kelompok hak asasi manusia.
Di samping itu Pasukan Israel menargetkan dan membunuh seorang petugas kesehatan yang sedang dalam perjalanan untuk membantu warga Palestina yang terluka di Gaza utara. Wilayah tersebut kini dikepung ketat dan dibombardir dengan hebat, sehingga evakuasi tidak diizinkan.
Adanya blokade yang diberlakukan oleh Israel, membuat tim penyelamat di Gaza utara kesulitan untuk mencapai wilayah yang hancur. Hal ini menyebabkan korban luka tidak dapat dievakuasi
Pada 15 Oktober, pesawat tempur Israel mengebom rumah keluarga Al-Sayyid di lingkungan Bi’r al-Naja di sebelah barat Jabalia di Gaza utara
Ambulans dan tim pertahanan sipil tidak dapat mencapai rumah keluarga tersebut karena serangan dan penghalang Israel Pada hari itu, Ahmed al-Najjar seorang paramedis Palestina berusia 33 tahun yang dikenal karena keberanian dan dedikasinya, berangkat untuk menyelamatkan korban luka. Namun sebelum dia bisa tiba, dia terbunuh dalam serangan pesawat nirawak yang ditargetkan di lingkungan Al-Faluja di Jabalia.