Populasi Kian Bertambah, Muslim Jepang Hadapi Tantangan Penguburan

Muslim Jepang dok.anadoluagency
TOKYO — Menurut kantor berita Kyodo, umat Muslim Jepang membutuhkan lokasi pemakaman baru, sebab terdapat peningkatan populasi komunitas tersebut selama bertahun-tahun.
Melansir Anadolu Agency, disebutkan beberapa pemerintah daerah bersedia menyisihkan lahan untuk pemakaman baru bagi populasi Muslim yang terus bertambah. Sementara yang lain tidak begitu mengakomodasi.
Adapun kremasi merupakan praktik yang dominan di Jepang. Lebih dari 99,9 persen pemakaman secara eksklusif melakukan kremasi. Hal itu membuat umat Muslim khawatir tentang pilihan pemakaman mereka karena kepercayaan Islam secara tegas melarang kremasi.
Gubernur provinsi Miyagi Yoshihiro Murai mengatakan pada Desember bahwa pemakaman baru sedang dipertimbangkan. Keputusan diambil setelah provinsi tersebut menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia pada 2023 untuk menyediakan pekerja bagi daerah setempat.
“Saya merasa bahwa pemerintah seharusnya lebih peduli dengan kurangnya perhatian terhadap multikulturalisme, meskipun mengklaim sebagai masyarakat multikultural,” kata Yoshihiro Murai.
Murai melanjutkan bahwa sesuatu harus dilakukan karena tidak ada pemakaman di wilayah tersebut.
Di samping itu, rencana untuk membangun pemakaman baru di kota Hiji dibatalkan. Hal ini terjadi setelah penentang keras proposal tersebut, Tetsuya Abe, menolak dengan alasan masalah kesehatan masyarakat.
Di sisi lain, Jepang saat ini memiliki sekitar 10 pemakaman keagamaan terkemuka. Hukum Jepang tidak melarang penguburan di tanah dan keputusan untuk membangun pemakaman tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah.
Menurut profesor Universitas Waseda Hirofumi Tanada, populasi Muslim di negara tersebut diperkirakan mencapai 350 ribu jiwa pada 2024.