POTADS Keluhkan Minimnya Kesempatan Belajar dan Bekerja Anak ‘Down Syndrome’
JAKARTA — Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) dan Carys Cares mengeluhkan kondisi anak dengan Down syndrome (DS), tidak memiliki kesempatan untuk belajar dan bekerja. Komunitas tersebut mengadukan masalah tersebut pada DPR RI pada (7/8/2024).
Dalam audiensinya kepada Komisi VIII, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengungkapkan perlunya perluasan ruang kerja dan kesempatan bagi para penyandang DS tersebut. Hal itu agar mereka dapat ikut bersoalisasi dan menghasilkan daya upayanya untuk masyarakat umum.
“Hari ini, Komisi VIII DPR RI menerima audiensi teman-teman dari Carys Cares. Mereka mengeluhkan minimnya kesempatan kerja yang diberikan kepada teman-teman Down Syndrome. Padahal di balik itu semua, penyandang DS juga memiliki kemampuan atau daya upaya yang bisa disumbangkan (dipekerjakan) untuk kehidupan kita bersama,” kata Diah dikutip dari laman DPR RI.
Menurut data Kementerian Sosial yang diambil dari data BPS, terdapat sekitar 287 ribu lebih anak-anak penyandang DS. Menurut Diah, anak-anak penyandang DS ini membutuhkan pelukan dan gandengan dari segenap pihak untuk menjalani kehidupan.
Terlebih penyandang DS berasal dari latar belakang keluarga dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Sementara para orang tua dan keluarga berharap untuk lebih dibukanya ruang kerja dan kesempatan bagi anak-anak DS untuk bisa menjalani kehidupan. Diakui Diah kesempatan tersebut penyandang DS saat ini memang masih sangat terbatas.
Menurut Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini, perlunya kesadaran dari masyarakat untuk mengubah perspektif sosialnya terhadap para penyandang DS. Karena terkadang perspektif tersebut pada akhirnya membuat perlakuan yang diskriminatif terhadap penyandang DS.
“Di sinilah peran semua pihak, dari pemerintah melalui Kementerian Sosial, orangtua atau keluarga dan masyarakat luas untuk sendiri yang memberikan perhatian, rangkulan tangan dan pelukan terhadap penyandang disabilitas dengan membuka ruang seluas-luasnya kepada mereka untuk bekerja dan menghasilan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat luas. Saya menyarankan untuk membuka jobs fair khusus untuk penyandang DS, dan insyallah saya juga sedang mencoba untuk mengikut sertakan mereka dalam pameran di DPR nanti. Selain tentunya, kami mendorong Kemensos untuk menyusun berbagai program bagi penyandang disabilitas termasuk disabilitas intelektual atau down syndrome ini,” papar Diah.
Dalam kesimpulan audiensi, disebutkan bahwa negara perlu hadir memberikan perhatian kepada para penyandang down syndrome. Sebab, banyak dari penyandang down syndrome yang berasal dari keluarga tidak mampu.
“Komisi VIII DPR RI akan meneruskan kepada Kementerian Sosial RI. Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas agar memberikan perhatian yang lebih baik kepada para penyandang down syndrome,” kata dia.