14 Desember 2024

Uni Eropa Kecam Serangan Israel saat Warga Palestina Salat

0
thumbs_b_c_55f31deb50b017f66daf1c32ddfbc08f

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell dok.anadoluagency

BRUSSELS — Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pada Sabtu (10/8/2024) menyampaikan kecaman keras menyusul laporan serangan Israel terhadap sekolah Gaza yang menyebabkan kematian 100 orang saat warga Palestina tengah salat.

“Mengerikan melihat gambar-gambar dari sekolah yang menampung warga Palestina di Gaza yang terkena serangan Israel, dengan puluhan korban Palestina dilaporkan,” tulis Borrell melalui X dilansir dari laman Anadolu Agency.

Sebanyak 100 orang wafat, dan beberapa lainnya cedera saat pesawat Israel menargetkan warga Palestina yang sedang melaksanakan salat subuh di Sekolah Al-Taba’een di lingkungan Al-Daraj. Borrell menekankan bahwa tidak ada pembenaran untuk pembantaian tersebut, khususnya yang menargetkan lembaga pendidikan yang dimaksudkan sebagai tempat penampungan bagi warga sipil.

Dia menyoroti jumlah korban yang mengkhawatirkan semenjak konflik dimulai pada awal Oktober. Laporan menunjukkan lebih dari 40 ribu warga Palestina telah wafat.

“Kami menyesalkan dan mengutuk penentangan Menteri (Bezalel) Smotrich, yang bertentangan dengan kepentingan rakyat Israel, terhadap kesepakatan,” katanya.

Apapun Smotrich memimpin partai Zionisme Religius sayap kanan di Israel. Dia mengecam usulan gencatan senjata di Gaza sebagai jebakan berbahaya bagi Israel.

Sementara Borrell menegaskan kembali bahwa gencatan senjata tetap menjadi satu-satunya cara untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan mengamankan pembebasan para sandera.

Adapun serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah membunuh hampir 39.800 korban semenjak Oktober menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Di samping itu Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah. Adalah tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *