Pengertian Isim dan Tandanya
JAKARTA — Dalam bahasa Arab, isim merupakan kata yang menunjukkan arti tertentu dan tidak terkait zaman atau waktu seperti nama orang, hewan dan benda. Isim memiliki empat tanda-tandanya.
Mengutip buku Mudah Memahami Ilmu Nahwu oleh Ibrahim Abu Kaysa, Isim dibedakan dari dua saudaranya, fi’il (kata kerja) dan huruf dengan tanda-tanda berikut ini:
- Khofd
Khofd adalah istilah untuk harokat kasroh atau pengganti-penggantinya. Khofd merupakan tanda isim yang terletak di akhir kata. Contoh,
(Saya melewati zaid) مررتُ بزيدٍ
(Rumah pak guru) بيتُ المدرّسِ
- Tanwin
Tanwin menurut istilah ahli nahwu adalah nun suku yang terletak di akhir sebuah isim secara lafadz, namun tidak dijumpai dalam tulisan dan tersakiti dengan pengulangan harokat. Dalam istilah tajwid, fathahtain, kasrohtain dan dhomahtain. Tanwin merupakan tanda isim yang terletak di akhir kata. Contoh,
(Zaid memukul Khalid) ضربَ زيدٌ خالدًا
- Masuknya ال
Termasuk tanda isim masuknya ال, dan ini terletak di awal kata. Contoh,
(Kitab itu di atas meja) الكتبُ على المكتبِ
- Masuknya huruf Khofd
Huruf khofd adalah huruf yang mengharuskan kata sesudahnya dibaca khofd atau jar. Masuknya huruf-huruf khofd merupakan tanda isim yang terletak di awal kata. Contoh,
(Ali pergi dari rumah menuju masjid) ذهبَ علي من البيتِ إلى المسجدِ
Di antara huruf khofd atau jar lainnya: عن، على، في، ربّ، الباء، الكاف، اللام
Dan di antara huruf khofd adalah huruf qosam yakni huruf yang digunakan untuk bersumpah. Contohnya, و، ب، ت