13 Desember 2024
Ini yang Dilakukan saat Mimpi Buruk

dok.adobestock

JAKARTA — Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan muslim ketika mimpi buruk. Ketika bermimpi buruk, muslim juga diperintahkan agar tidak menceritakan hal tersebut kepada siapa pun.

Seperti dikutip dari buku Sunnah dan Dzikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Jika mendapatkan mimpi yang buruk, maka disunnahkan untuk melakukan hal-hal berikut ini:

Pertama: Meludah sedikit atau meniupkan angin melalui mulut, ke sisi kiri, sebanyak tiga kali.

Kedua: Memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta ‘ala dari keburukan syaitan dan keburukan mimpi, sebanyak tiga kali. Yaitu dengan mengucapkan, a’udzu billahi minasy-syaitani wa min syarriha (aku berlindung kepada Allah dari syaitan dan dari keburukan mimpiku), sebanyak tiga kali.

Ketiga: Tidak memberitahukannya kepada orang lain. Namun meskipun diberitahukan, maka mimpi itu tetap tidak akan membahayakan dirinya, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam dalam hadits beliau.

Keempat: Mengubah posisi tidur ke sisi lain. Misalnya, apabila ia tidur dengan posisi ke arah kanan, maka hendaknya ia menggantinya ke arah kiri, begitu pula sebaliknya, dan begitu pula jika tidurnya dalam keadaan terlentang.

Diriwayatkan, dari Abu Salamah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Aku baru saja mendapatkan mimpi buruk, hingga mimpi itu membuat dadaku terasa sesak sekali. Lalu aku bertemu dengan Abu Qatadah dan menceritakan keadaanku, ia pun berkata, Aku juga pernah bermimpi buruk, hingga mimpi itu membuat dadaku terasa sesak, hingga aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,

“Mimpi yang baik itu berasal dari Allah. Apabila Seorang dari kalian memimpikan sesuatu yang ia sukai, maka janganlah ia ceritakan mimpi itu kecuali kepada orang yang ia cintai. Namun, apabila memimpikan sesuatu yang tidak ia sukai, hendaklah ia meludah sedikit ke sisi kirinya sebanyak tiga kali, dan mohonlah perlindungan kepada Allah (berta’awudz) dari kejahatan setan dan kejahatan mimpi tersebut, serta Jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun (tanpa terkecuali), sebab mimpi itu tidak akan membahayakan dirinya.”

Abu Salamah mengatakan, “Bahkan aku pernah bermimpi buruk yang kurasa lebih berat dari gunung. Tetapi aku tidak lagi peduli dengan mimpi buruk apapun setelah aku mendengar hadits ini.” (HR. Bukhari no.5747, dan Muslim no.2261)

Sementara apabila seseorang terbangun dari tidurnya di malam hari, maka ia disunnahkan untuk membaca zikir berikut ini: Sebagaimana disebutkan pada hadits yang diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallambeliau bersabda,

“Barangsiapa yang terbangun di malam hari, lalu ia mengucapkan, la ilaha illallahu wahdahu Ia syarika lah, lahulmulku wa lahul-hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir, al-hamdulillah wa subhanallah wa Ia ilaha illallahu wallahu akbar wala hawla wala quwwata illa billah, (tidak ada tuhan melainkan Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala pujian, dan Dia Mahakuasa untuk melakukan segala sesuatu. Segala puji dan syukur hanya milik Allah. Mahasuci Allah, tidak ada tuhan melainkan Allah. Allah Mahabesar, tidak ada daya dan tidak ada upaya melainkan dari Allah) kemudian ia berdoa, allahummagfir li (ya Allah ampunilah aku) atau ia meminta sesuatu yang lain, maka doanya akan dikabulkan. Apabila ia mengambil wudhu lalu shalat, maka shalatnya akan diterima.” (HR. Bukhari no.1154)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *