Kata Seskab Terkait ‘Walk Out’ Erdogan
JAKARTA — Video yang tersebar di jagat maya menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beserta delegasi keluar ruangan atau walk out saat Presiden RI Prabowo Subianto mendapat giliran untuk berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Mesir pada pekan lalu. Akan tetapi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah bahwa Erdogan keluar saat Prabowo mendapatkan kesempatan berbicara.
“Ya tidak (walk out) lah. Itu di sesi kedua di KTT D-8, sesi khusus yang membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi satu,” kata Teddy dikutip dari laman Kantor Berita Antara.
Teddy menjelaskan, dalam sesi kedua KTT D-8, Prabowo seharusnya mendapat giliran pertama saat menyampaikan pidato, seperti pada sesi pertama. Namun, sesi pertama mundur di luar jadwal, yakni sekitar pukul 14.30 waktu setempat, sedangkan pada jadwal seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat.
Akhirnya, sesi dua yang dijadwalkan mulai pada pukul 13.00 waktu setempat, baru dimulai pada pukul 15.00 waktu setempat. “Sebelum sesi dua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan,” kata Teddy.
Teddy mengungkapkan, Erdogan pun meminta izin untuk bertukar urutan giliran berbicara dengan Prabowo karena ingin meninggalkan lokasi pleno lebih awal. Untuk itu pada saat sesi dua dimulai, Erdogan berbicara lebih dulu, dan menyampaikan permohonan maafnya karena meninggalkan lokasi KTT.
Usai Presiden Erdogan selesai menyampaikan pidato soal kemerdekaan Palestina, Teddy mengatakan bahwa Prabowo kemudian mendapat giliran berbicara. Dalam video tersebut, saat Presiden Erdogan meninggalkan lokasi, seolah ia walk out saat Presiden Prabowo berbicara.
Baca juga: Prabowo Menyayangkan Suara Negara Muslim tak Dihormati
Baca juga: Prabowo Gelar Rapat Persiapan Keamanan Nataru
Sementara dalam kesempatan berbicara, Prabowo Subianto menyatakan, bahwa dunia internasional tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Menurut dia isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” kata dia.
Prabowo turut menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim. Dia menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan.
“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” kata Prabowo.