Menuju Ramadhan yang Lebih Baik
JAKARTA — Dalam beberapa hari lagi, umat islam akan menjumpai Ramadhan 1446 Hijriah. Muslim dapat mempersiapkan diri sebelum menyambut datangnya bulan yang mulia ini.
Pendakwah lulusan S2 jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah, dan Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi’i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc.,MA melalui pesan Telegram menjelaskan, Dalam salah satu wejangan dari al-Hasan bin Ali radhiyallahu ’anhuma, beliau pernah berkata, “Barang siapa yang hari-harinya di dunia sama; maka dialah orang yang tertipu. Barang siapa yang hari ininya lebih baik dibanding keesokannya maka dialah orang yang merugi”.
“Jika nasehat di atas dikaitkan dengan bulan Ramadhan, maka orang yang beruntung adalah orang yang Ramadhannya tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Untuk membuatnya lebih baik, tentu memerlukan berbagai persiapan,” kata Ustadz Abdullah Zaen.
Ustadz Abdullah menjelaskan di antara bentuk persiapan ramadhan yakni:
- Berpuasa di bulan Sya’ban
Aisyah radhiyallahu ’anha mengisahkan,
“فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ”.
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam puasa sebulan penuh melainkan di Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihatnya memperbanyak puasa melebihi bulan Sya’ban”. HR. Bukhari dan Muslim.
- Merasa bahagia dengan kedatangannya
Bila Ramadhan tiba, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya. Di antara yang beliau sampaikan,
“أَتَاكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ. تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ. لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ”.
“Ramadhan telah datang kepada kalian. Bulan yang diberkahi. Allah ‘azza wa jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan jahat dibelenggu. Di dalamnya, Allah memiliki sebuah malam yang lebih baik dibanding seribu bulan. Barang siapa terhalang untuk meraih kebaikan malam itu, sesungguhnya ia benar-benar telah diharamkan (untuk mendapat kebaikan)”. HR. Nasa’i dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albaniy.
Baca juga: Persiapan menuju Ramadhan
- Mempelajari hukum-hukum yang berkenaan dengan puasa
Mulai dari cara yang benar dalam penentuan hari pertama bulan Ramadhan. Batas awal mulai berpuasa, apakah sejak imsak atau dimulai sejak terbitnya fajar shadiq? Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan ibadah yang mulia ini.
Tentunya dengan melandaskan seluruh hukum tersebut di atas dalil-dalil dari Alquran dan hadits yang sahih. Serta menghindari segala amalan yang hanya dilandaskan atas “katanya”, warisan nenek moyang atau sekedar mengikuti tradisi umum masyarakat.
- Bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ibadah. Agar muslim bisa bersemangat untuk menjalaninya, selain tentunya dengan taufik dari Allah ta’ala, seseorang perlu membersihkan diri dari kerak-kerak dosa. Sebab kotoran itu mengakibatkan seseorang malas beribadah. Cara membersihkannya adalah dengan bertaubat nasuha.
Baca juga: Doa agar Bertemu Ramadhan