Tentara Israel Bunuh Diri dan Ribuan Lainnya Gangguan Kesehatan Mental
TEL AVIV — Harian Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan pada Jumat (22/11/2024), enam tentara Israel telah bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir. Keterangan menyebutkan tekanan psikologis parah yang disebabkan oleh perang berkepanjangan di Jalur Gaza dan Lebanon selatan sebagai penyebab utamanya.
Melansir laman Anadolu Agency, Investigasi menunjukkan jumlah sebenarnya bunuh diri mungkin lebih tinggi. Hal ini karena militer Israel belum merilis angka resmi, meskipun berjanji untuk mengungkapkannya pada akhir tahun.
Laporan tersebut menyoroti krisis kesehatan mental yang lebih luas dalam militer Israel. Ribuan tentara telah mencari bantuan dari klinik kesehatan mental militer atau psikolog lapangan. Sekitar sepertiga dari mereka yang terkena dampak menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Menurut investigasi, jumlah tentara yang mengalami trauma psikologis mungkin melebihi mereka yang mengalami cedera fisik akibat perang.
Harian tersebut mengutip para ahli yang mengatakan tingkat penuh krisis kesehatan mental ini akan menjadi jelas setelah operasi militer selesai, dan pasukan kembali ke kehidupan normal.
Pada Maret, Kepala departemen kesehatan mental militer Israel, Lucian Tatsa-Laur mengatakan bahwa sekitar 1.700 tentara telah menerima perawatan psikologis.
Semenjak saat itu, muncul beberapa laporan yang menunjukkan bahwa ribuan tentara menderita masalah kesehatan mental karena penempatan yang diperpanjang di Gaza dan Lebanon selatan.
Adapun ketegangan regional meningkat karena serangan brutal Israel di Jalur Gaza. Serangan telah menyebabkan lebih dari 44 ribu orang meninggal, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat. Para tokoh dan lembaga menyebut serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Dalam sebuah langkah penting, Mahkamah Kriminal Internasional pada Kamis (21/11/2024) mengumumkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang di wilayah Palestina, termasuk Gaza.